Universitas Lampung (UNILA) tengah mengambil langkah strategis yang signifikan dengan rencana pendirian Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Integrated Research Center (IRC). Dalam pembahasan strategis yang diselenggarakan baru-baru ini, berbagai progres dan rencana strategis dibahas oleh Panitia Implementasi Unit (PIU) dan manajemen proyek terkait, dengan tujuan mempercepat proses yang telah direncanakan.
PIU menyampaikan bahwa persiapan untuk Procurement Plan dan Hospital Management Plan sedang dilakukan. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses yang telah direncanakan dan memastikan bahwa semua kebutuhan dan strategi manajemen rumah sakit terpenuhi sesuai jadwal. PIU juga menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi dengan Project Management dan Supervision Consultant (PMSC), yang berperan sebagai motor penggerak dalam mendukung kegiatan PIU. Kolaborasi yang kuat antara kedua pihak ini diharapkan dapat memperlancar proyek pendirian rumah sakit.
Strategi percepatan untuk pekerjaan sipil (Civil Work) tengah disusun oleh PIU dengan harapan dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Saat ini, PIU menunggu draf addendum dari PMSC sebagai langkah penting dalam pelaksanaan proyek. PIU berharap agar PMSC dapat menyelesaikan draf procurement plan dan hospital management plan paling lambat pada tanggal 28 Agustus, sehingga tim PIU dapat membantu dalam proses koreksi dan penyempurnaan. Selain itu, PIU menargetkan bahwa jadwal proyek secara keseluruhan akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2024.
Keberhasilan dalam memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan dukungan dari PMSC merupakan salah satu pencapaian penting dalam proyek ini. Dalam konteks ini, Manager Project Management Unit (PMU) menekankan pentingnya penyesuaian spesifikasi procurement sesuai kebutuhan, terutama terkait peralatan ruangan. Ia mengingatkan bahwa komunikasi yang kurang baik dapat mengakibatkan pembongkaran ulang yang harus dihindari. Oleh karena itu, rancangan addendum diharapkan dapat segera diproses untuk mempercepat realokasi dana dari Capacity Development ke pekerjaan sipil.
PMU juga menekankan pentingnya PMSC sebagai motor penggerak dalam memperkuat kolaborasi dengan PIU. Komunikasi yang efektif sangat diperlukan untuk memastikan spesifikasi kebutuhan peralatan ruangan sesuai dan menghindari pembongkaran ulang yang tidak perlu. PMSC diharapkan dapat responsif terhadap kebutuhan PIU, termasuk dalam hal penambahan fasilitas atau alat jika diperlukan.
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung mengungkapkan harapannya agar target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025 dan 2026 untuk beroperasinya RSPTN Unila dapat tercapai. Hal tersebut mengingat besarnya biaya yang harus dialokasikan untuk menjalin dan mempertahankan kerja sama dengan rumah sakit yang sudah terafiliasi untuk praktek mahasiswa FK Unila saat ini. Dekan Fakultas Kedokteran UNILA juga menyatakan kesiapan fakultas untuk terlibat aktif dalam proyek ini, termasuk jika diperlukan konsultasi atau diskusi lebih lanjut di setiap saat.
Pembahasan ini menunjukkan komitmen kuat dari seluruh pihak terkait dalam mewujudkan pendirian Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri di Universitas Lampung. Dengan kolaborasi dan komunikasi yang efektif, diharapkan proyek ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat besar bagi pendidikan dan layanan kesehatan di Indonesia.