HETI PIU RSPTN – IRC Unila

piu.rsptn@kpa.unila.ac.id

Universitas Lampung Bangun RSPTN: Belajar dari RSA UGM

Universitas Lampung terus mempersiapkan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) dengan dukungan proyek HETI dari ADB yang direncanakan selesai pada September 2025.

Proyek ini diharapkan menjadi pusat layanan unggulan (center excellent) untuk penyakit tropis, endokrinologi, geriatri, dan rehabilitasi medis, serta terintegrasi dengan Integrated Research Center (IRC).

Untuk menjamin beroperasinya RSPTN Unila, Tim Persiapan operasional RSPTN Universitas Lampung melakukan kunjungan studi ke Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada(RSA UGM). Kunjungan ini diikuti antara lain oleh Penanggung jawab Pembangunan RSPTN Unila, Dr. dr. Evi Kurniawaty, M.Sc, beserta Sekretaris dr. Intanri Kurniati, Sp. PK. dan enam anggota tim.

Tim RSPTN Unila diterima dan berdiskusi akrab dengan Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr. Ade Febrina L, M.Sc., Sp.A.(K); Direktur Sumber Daya Manusia dan Akademik Prof. apt. Ika Puspita Sari, M.Si., Ph.D.; Direktur Keuangan dan Administrasi Umum Singgih Wijayana, Ph.D., M.Sc. CA., Akt, CACP, CRMPA; dan jajarannya di ruang rapat RSA UGM.

Dalam paparannya, Prof. Ika Puspita menjelaskan bahwa RSA UGM memiliki sejarah yang panjang. Pada awalnya, operasional RSA UGM sedikit terhambat karena belum tersedianya bangunan yang lengkap sesuai dengan tata kelola dan manajemen. Namun, dengan persiapan SDM dan komitmen organisasi yang matang sebelum bangunan lengkap berdiri, RSA UGM mampu menjalankan layanan meskipun masih minimal. Peran jajaran manajemen UGM sangat mendukung dengan membentuk Tim persiapan dari berbagai bidang di UGM yang disebut Tim A sampai G, yang masing-masing menangani bidang tertentu agar RSA UGM dapat beroperasi optimal.

Dalam perjalanannya, RSA UGM telah berkembang pesat dengan menghadirkan berbagai layanan kesehatan unggulan, termasuk Orthopedic Center yang menggunakan teknologi robotik dalam operasi ortopedi. Layanan unggulan lainnya di RSA UGM meliputi IGD, Unit Transfusi Darah, Klinik Eksekutif dan Medical Check Up, Klinik Gadjah Mada Orthopedi Center, Antarejo, Klinik Jantung dan Pembuluh Darah, Jatayu Home Care, Rawat Inap, Rehabilitasi Medik, Health Tourism dan Wellness, Hemodialisa, serta Psikologi Anak. RSA UGM juga menjadi pusat pelatihan kesehatan, baik untuk internal UGM maupun eksternal/mitra UGM. Selain itu, RSA juga aktif dalam penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang mendukung kinerja UGM.

Sementara itu dr. Evi Kurniawaty menyampaikan  pentingnya dukungan ADB melalui proyek HETI. “Saya melihat Unila mestinya lebih mudah dalam operasional awal rumah sakit, karena difasilitasi sarana-prasarananya oleh proyek HETI-ADB, tinggal bagaimana dukungan dan peran kerja sama elemen di kampus agar bisa beroperasional secara optimal” tukas Dekan Fakultas Kedokteran ini.

Temuan dan Pembelajaran

Beberapa hal yang dapat dirangkum dalam kunjungan ini adalah:

  • Inovasi Teknologi: RSA UGM terus berinovasi dengan teknologi canggih, seperti penggunaan robotik dalam operasi ortopedi. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
  • Kerjasama Internasional: RSA UGM menjalin berbagai kerjasama dengan mitra internasional, yang berfokus pada pelatihan dan pengembangan teknologi kesehatan. Hal ini memberikan pandangan tentang pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas layanan.
  • Program Pendidikan dan Pelatihan: RSA UGM memiliki program pendidikan dan pelatihan yang komprehensif, yang mengintegrasikan pendidikan dengan pelayanan kesehatan. Ini memberikan contoh tentang bagaimana RSPTN Unila dapat mengembangkan program serupa.
  • Model Rumah Sakit Pendidikan: RSA UGM diakui sebagai model rumah sakit pendidikan yang baik dengan fokus pada penelitian dan inovasi. Praktik terbaik dalam mengelola rumah sakit pendidikan ini dapat diterapkan di RSPTN Unila.

Dengan belajar dari RSA UGM, diharapkan RSPTN Unila dapat mencapai tujuan sebagai Center of Excellence dalam bidang kesehatan dan pendidikan medis di Indonesia. RSA UGM juga menyambut hangat jika akan bekerja sama dan masuk dalam jejaring kerja sama antar RSPTN di Indonesia. Kunjungan ini memberikan banyak wawasan dan praktik terbaik yang dapat diterapkan dalam pembangunan dan operasional RSPTN Unila. (dedi)

More from the blog

Unila Mantapkan RSPTN Jadi Sentra Pendidikan Kesehatan Lampung

(Unila): Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., menegaskan, Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Unila ditargetkan menjadi...

Unila Gelar Workshop Pengelolaan RSPTN dan Pengembangan Sumber Daya Universitas

(Unila): Universitas Lampung (Unila) gelar Workshop Pengelolaan RSPTN dan Pengembangan Sumber Daya Unila, pada Senin, 20 Oktober 2025. Kegiatan berlangsung pukul 11.00 wib di...

Menko Infrastruktur dan Gubernur Lampung Tinjau Progres Pembangunan RSPTN dan IRC Unila

(Unila): Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., didampingi jajaran pimpinan universitas, menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur...

Ketua MPR RI Kunjungi RSPTN Unila

(Unila): Universitas Lampung (Unila) terus menunjukkan langkah konkret dalam pengembangan layanan kesehatan melalui pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN), Rabu, 20 Agustus 2025. Dalam...
EnglishIndonesianJapanese