(Unila) Universitas Lampung terus meningkatkan para penelitinya. Misalnya melalui penyelenggaraan acara “In-House Training on Research Center: Improving Medical Research (IHT IMR 2025)” yang berlangsung dari 22 hingga 25 April 2025, di Wisma Universitas Lampung.
Acara yang diselengarakan melalui Proyek HETI-ADB untuk pembangunan RSPTN Unila ini sukses menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman di dunia riset kesehatan di Universitas Lampung. Para narasumber berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang bermitra dengan Unila.
Jalannya acara berlangsung dengan lanacar. Suasana hari pertama terasa hangat sejak pembukaan resmi oleh Dekan FK UNILA, Dr. dr. Evi Kurniawati, S.Ked, M.Sc. Sebelumnya, manajer PIU HETI. Prof. Satria Bangsawan, M.Si memberikan sambutan mengenai IHT ini sebagai salah satu pemicu untuk menghasilkan karya-karya penelitan bidang kesehatan yang berkualitas internasional.
Setelah pembukaan, peserta menikmati berbagai sesi menarik dalam pelatihan ini. Dimulai dengan pengantar desain penelitian oleh Dr. Aria Kekalih, dilanjutkan dengan penjelasan mendalam tentang metode deskriptif, analitik observasional, hingga eksperimental. Diskusi interaktif di penghujung hari memperkaya wawasan peserta dalam merancang penelitian yang tepat.
Langkah nyata menyusun proposal menjadi topik hari kedua. Ini momen penting bagi peserta untuk memahami penyusunan proposal penelitian, antara lain menghindari kesalahan umum. Workshop yang dipandu Dr. Aria Kekalih dan Dr. Amilya Agustina dari UI ini menghadirkan pengalaman praktis, antara lain berbagai studi kasus dalam menentukan rumus besar sampel penelitian. Diskusi hangat di sesi akhir menciptakan suasana kolaboratif yang menambah semangat peserta.
Pada hari ketiga, acara fokus pada penyampaian mengenai bagaimana analisis data menjadi lebih mudah. Para peserta diajak mendalami analisis data menggunakan aplikasi SPSS. Workshop intensif membantu mereka memahami cara pemilihan analisis statistik yang tepat, mulai dari analisis deskriptif hingga uji korelasi. Dengan bimbingan langsung, peserta lebih percaya diri untuk mengolah data secara mandiri.
Terobosan di Penelitian bidang Herbal menjadi topik hari terakhir. Fokus pada pembaruan riset herbal dan studi hewan. Materi dari Dr. Desak Gede Budi Krisnamurti dan Wilzar Fachri membahas teknik perhitungan dosis hingga formulasi herbal dengan teknologi nano. Penutupan acara diakhiri dengan post-test yang mengukur perkembangan peserta. Selain itu, setelah acara dapat menghasilkan kesan positif dan motivasi baru.
Setiap hari, peserta menikmati berbagai sesi menarik mulai dari desain penelitian, penyusunan proposal, hingga analisis data menggunakan SPSS. Para pemateri memberikan materi dengan pendekatan yang mudah dipahami.
Acara ini juga berdinamika dengan game interaktif yang menghidupkan suasana. Misalnua para peserta dibagi ke dalam kelompok untuk berpartisipasi sesuai dengan materi yang dipelajari. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan pemahaman materi, tetapi juga membangun kerja sama dan keakraban di antara peserta. Presentasi hasil game dilakukan dengan gaya santai namun penuh tawa, menciptakan suasana segar di tengah jadwal pelatihan.
Acara IHT IMR 2025 bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ajang membangun relasi dan mempererat kolaborasi antepenult. Dengan suasana interaktif dan penuh semangat, peserta membawa pulang ilmu baru serta pengalaman yang berkesan baik. (Dedi, PIU-HETI Unila)









